Rabu, 13 Januari 2010

supervise pendidikan

Arti semantik

Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belajar dan belajar pada khususnya.

INSPEKSI DAN SUPERVISI

Inspeksi : inspectie (belanda) yang artinya memeriksa

Orang yang menginsipeksi disebut inspektur

Inspektur dalam hal ini mengadakan :

→ Controlling : memeriksa apakah semuanya dijalankan sebagaimana mestinya

→ Correcting : memeriksa apakah semuanya sesuai dengan apa yang telah ditetapkan/digariskan

→ Judging : mengandili dalam arti memberikan penilaian atau keputusan sepihak

→ Directing : pengarahan, menentukan ketetapan/garis

→ Demonstration : memperlihatkan bagaimana mengajar yang baik

Orang yang melakukan supervise disebut supervisor. Dibidang pendidikan disebut supervisor pendidikan.

Supervisi bercirikan :

v Research :meneliti situasi sebenarnya disekolah

v Evalution : penilaian

PRINSIP-PRINSIP SUPERVISI PENDIDIKAn

1. Prinsip-prinsip fundamental

Pancasila merupakan dasar atau prinsip fundamental bagi setiap supervisor pendidikan Indonesia. Bahwa seorang supervisor haruslah seorang pancasilais sejati.

TUJUAN SUPERVISI PENDIDIKAN

1. Tujuan umum

Þ Membina orang-orang yang disupervisi menjadi manusia dewasa yang sanggup berdiri sendiri.

Þ Membina orang-orang yang disupervisi menjadi manusia pembangunan dewasa yang berpancasila.

Þ Perbaikan situasi pendidikan dan pengajaran pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belajar pada khususnya.

2. Tujuan khusus

Þ Membantu guru-guru lebih memahami tujuan pendidikan yang sebenarnya

Þ Membantu guru-guru untuk dapat lebih memahami dan menolong murid

Þ Membantu guru-guru untuk memanfaatkan pengalaman yang dimiliki

Þ Memperbesar kesnggupan guru mendidik murid untuk terjun ke msyarakat

FUNGSI SUPERVISI PENDIDIKAN

1. Penelitian (research) → untuk memperoleh gambaran yang jelas dan objektif tentang suatu situasi pendidikan

2. Penilaian (evaluation) → lebih menekankan pada aspek daripada negative

3. Perbaikan (improvement) → dapat mengatahui bagaimana situasi pendidikan/pengajaran pada umumnya dan situasi belajar mengajarnya.

4. Pembinaan → berupa bimbingan (guidance) kea rah pembinaan diri yang disupervisi

KETERAMPILAN-KETERAPILAN SUPERVISOR PENDIDIKAN

1. Keterampilan dalam kepemimpinan (leadership)

2. Keterampilan dalam proses kelompok

3

3. Keterampilan dalam hubungan insani (human relation)

4. Keterampilan dalam administrasi personal

5. Keterampilan dalam evaluasi (evaluation)

TIPE-TIPE SUPERVISOR PENDIDIKAN

1. Otokratis : supervisor penentu segalanya

2. Demokratis : mementingkan musyawarah mufakat dan bekerjasama atau gontong royong secara kekeluargaan.

3. manipulasi diplomatis : mengarahkan orang yang disupervisi untuk melaksanakan apa yang dikehendaki supervisor dengan cara musulihat

4. laissez-faire : memberikan kebebasan dan keleluasan kepada orang yang disupervisi untuk melakukan apa yang dianggap mereka baik.

TEKHNIK DAN METODE YANG LAIN

1. Kunjungan sekolah (school visit)

2. Kunjungan kelas (class visit)

3. Pertemuan individual

4. Rapat sekolah

5. Pendidikan ini service

6. Workshop (musyawarah kerja_muker)

7. Intervisitas

8. Demonstrasi mengajar

9. Bulletin supervisi

10. Bulletin bord

11. Kunjungan rumah

PROGRAM SUPERVISI PEDIDIKAN

ETIKA JABATAN SUPERVISOR PENDIDIKAN

Etika suatu jabatan (professional ethics) yang dirumuskan dalam kode etika jabatan (profesi) tersebut memuat nilai-nilai atau norma yang merupakan pedoman bagi sikap dan tingka laku para pejabat yang berkeahlian dibidang yang bersangkutan.

Prinsip-prinsip :

→ cinta kasih sebagai prinsip pokok setiap etika jabatan (lebih universalistic sifatnya).

→ pancasila dapat merupakan pula prinsip pokok yang bersifat nasionalistik yang hendak menjiwai setiap etika jabatan bangsa Indonesia.

6

Code etika supervise pendidikan :

1. Hubungan dengan orang yang disupervisi : guru dan murid

2. Hubungan dengan orang tua dan masyarakat

3. Hubungan dengan rekan seprofesi

4. Hubungan dengan profesi supervise pendidikan

5. Hubungan dengan tuhan

MASALAH-MASALH YANG DIHADAPI SUPERVISI PENDIDIKAN

a. Perbedaan konsep inspeksi dan supervise pendidikan

1. pebedaan fungsi dan prinsip

b. Pebedaan interpretasi terminologis

c. Pebedaan aktualisasi fungsi sebagai administrator dan supervisor pendidikan

→ administrator dan supervisor

d. Perbedaan konsepsional tentang kepemimpinan dan kekuasaan

→ kekuatan (mendapat yang diberikan tidak disertai wewenang bertindak, sehingga bukan hanya sulit, ia juga tidak tau apa yang menjadi wewenangnya.

MASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI SUPERVISOR

1. Masalah dan proporsinya

2. Masalah praktis

Þ masalah-maslah kepemimpinan (leadership)

Þ masalah-masalah proses kelompok (group proses)

Þ masalah-masalah hubungan insani (human relation)

Þ masalah-masalah administrasi personal (personnel administration)

Þ masalah-masalah penilaian (evaluation)

7

RESPONSI TERHADAP MASALAH-MASALAH SUPERVISI

1. Berpedomankan prinsip

2. Bekerja sistematis

3. Berkepribadian

Made pidarta

DEFINISI SUPERVISI

Menurut keputusan mentri pendidikan dan kebudayaan nomor 0134/0/1977, temasuk kategori supervisor dalam pendidikan adalah kepala sekolah, penelik sekolah, dan para pengawas ditingkatkan kabupaten/kotamadya, serta staf di kantor bidang yang ada di tiap provinsi.

Ø Willes (1975), mengatakan di atas bertujuan untuk memelihara atau mengadakan perubahan oprasional sekolah, dengan cara mampengaruhi tenaga pengajar secara langsung demi mempertinggi kegiatan belajar siswa. Supervise hanya berhubungan langsung dengan guru, tetapi berkaitan siswa dalam proses belajar

Ø Ross L (1980), mendefinisikan bahwa supervisi adalah pelayanan kapada guru-guru yang bertujuan menghasilkan perbaikan pengajaran, pembelajaran dan kurikulum.

Ø Purwanto (1987), supervise ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan secara efektif.

Sesuai dengan rumusan diatas maka kegiatan yang dapat disimpulkan dalam supervisi pembelajaran sebagai berikut :

1. membangkitkan dan merangsang semangat guru-guru menjalankan tugasnya terutama dalam pembelajaran.

2. mengembangkan kegiatan belajar mengajar.

3. upaya pembinaan dalam pembelajaran

8

PRINSIP SUPERVISI

  1. supervisi harus konstruktif.
  2. supervisi harus menolong guru agar senantiasa tumbuh sendiri tidak tergantung pada kepala sekolah
  3. supervisi harus realistis
  4. supervisi tidak usah muluk-muluk dan didasarkan pada kenyataan yang sebenarnya pada guru-guru
  5. supervisi harus democrat
  6. hakikat pengembangan mutu sekolah adalah usaha bersama berdasarkan musyawarah
  7. supervisi harus objektif
  8. kegiatan tidak boleh diwarnai oleh prasangka kepala sekolah, diperlukan data konkret tentang keadaan sebenarnya dan kepala sekolah juga harus mengakui keterbatasannya.

JENIS-JENIS SUPERVISI

Beberapa jenis supervisi antara lain :

  1. observasi kelas
  2. saling kunjung
  3. demontrasi mengajar
  4. supervisi klinnis
  5. kaji tindak (action research)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar